Senter
![]() |
Senter - Djakarta.co |
Jika Anda ingin mencari sesuatu di tempat gelap sebelum tahun 1896, hal itu bisa berbahaya. Anda harus menggunakan lilin atau lampu berisi minyak paus atau minyak motor, sehingga kebakaran sering terjadi.
Alat penerangan pertama yang bisa dibawa-bawa dengan aman dan dapat dipercaya adalah senter, yang diciptakan pada 1986. Lampu listrik disebut “senter” karena tidak mengeluarkan cahaya yang terus-menerus untukk jangka waktu lama. Sebaliknya, tombol sederhana digunakan untuk menyalakannya selama periode yang amat singkat dalam bentuk kilatan cahaya. Ini disebabkan karena bohlam ketika itu tidak efisien dan baterainya lemah.
Evolusi senter berkaitan erat dengan perkembangan baterai dan bohlam. Georges Lelanche, seorang pencipta Prancis, menciptakan baterai pada 1866. Ia menyebutnya baterai listrik cairan tunggal. Dikenal sebagai “sel basah”, baterai itu tidak praktis, terdiri atas tabung kaca berisi amonium klorida, mangan dioksida, dan seng yang mudah tumpah. Batang karbon dimasukkan di satu sisi yang bertindak sebagai sisi positif dari sel itu.
Perbaikan baterai muncul pada 1888 ketika Carl Gassner, seorang ilmuwan Jerman, mengemas bahan kimia sel basah dalam wadah seng tertutup. Ini membuat baterai menjadi “sel kering” karena kandungannya ditutup dan bagian luar baterai tetap kering. Sampai sekarang, baterai dibuat dengan cara demikian.
Bohlam adalah kisah yang lain. Thomas Alva Edison menciptakan bohlam. Ketika itu, filamen karbon dalam bohlam sangat tidak efisien dan sinar bohlam terkadang sporadis, maka disebut “flashlight atau senter”.
Senter tubular pertama diciptakan oleh David Misell, yang juga menciptakan lampu sepeda. Pada 1895, dibutuhkan enam baterai untuk menghasilkan cukup cahaya, tetapi panjangnya 6 inchi dan beratnya 3 pound. Setahun kemudian, diciptakan baterai “sel-D” dan beberapa di antaranya digabungkan bisa menghasilkan kekuatan nomor 6, sehingga untuk pertama kalinya, menghasilkan cahaya praktis, yang bisa digenggam dan dibawa-bawa.
Dipatenkan pada 15 November 1898, O.T. Bugg Friendly Bacon Electric Candle dijual oleh U. S. Battery Company. Panjangnya 8 inchi dan memiliki dua baterai sel-D yang dikemas dalam tabung tegak, dengan bola lampu menonjol dari bagian tengah silinder.
Sebuah ciptaan pada 1906 membuat cahaya senter semakin terang. Filamen kawat tungsten menggantikan filamen karbon yang digunakan Edison untuk membuat bohlam menjadi kenyataan. Sekitar saat yang sama, tombol yang diperbaiki muncul pada senter dan durasi lampu senter itu bisa menyala pun bertambah. Perbaikan lain pada 1911 mengganti “tombol-tekan” dengan tombol “geser” sederhana yang lebih mudah dioperasikan, cukup dengan satu tangan.
Jadi, Misell menerima umpan balik dari lapangan bahwa senter itu berfungsi. Sekitar tahun 1897, ia mematenkan beberapa senter. Ketika paten berikutnya diberikan pada 26 April 1898, yang berhak mendapatkannya adalah perusahaan milik Conrad Hubert, teman dan rekan kerja Misell. Perusahaan Hubert, American Electrical Novelty and Manufacturing Company, kemudian menjadi Eveready.
Pertumbuhan terus terjadi dan pada 1899 katalog perusahaan itu memiliki 25 bohlam dan baterai yang berbeda. Pada 1902, nama Eveready terdaftar dalam iklan. Pada 1924, Eveready memperkenalkan tombol “kunci pengaman”, yang lebih lebar dan datar daripada sebelumnya dan menggabungkan gaya tombol tekan dan geser. Gaya ini digunakan sampai tahun 1930-an.
Yang menarik, senter juga turut berperan dalam perkembangan bom atom. Reaksi nuklir pertama, seperti tercatat di bagian lain blog ini, dilakukan di bawah tribun Stagg Field di University of Chicago. Reaktor atom pertama sangat besar: lebar 30 kaki, panjang 32 kaki, dan tinggi 21 kaki, dengan berat 1.400 ton, serta mengandung 52 ton uranium. Namun,dalam upaya perdananya, energi yang dihasilkan hanya cukup untuk membuat senter kecil bekerja.
Sekarang senter menjadi bagian integral dari kehidupan kita, penting untuk dimiliki kalau mati lampu, di bagasi mobil apabila mesinnya bermasalah, dan ketika pergi berkemah. Dalam beberapa profesi, senter yang lebih besar dianggap sebagai perlengkapan wajib. Polisi, misalnya, dilatih untuk menggunakannya, bukan hanya ketika menyelidiki sesuatu di malam hari, tetapi juga sebagai senjata pertahanan diri atau untuk menyerang.
Belum ada Komentar untuk "Senter"
Posting Komentar